Malang, Jatim Hari Ini – Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur yang dilangsungkan pada 25 Juni hingga 3 Juli 2022 di Kabupaten Jember, Lumajang, Bondowoso dan Kabupaten Situbondo, banyak menyajikan drama.
Diantaranya adanya gugatan KONI Batu dan Ponorogo, pada atlet biliar Ngawi, yang berbuntut pada atlet tersebut gagal tanding. Kemudian yang terbaru, meninggalnya atlet sepatu roda Lumajang Sintya Wulan Sari, yang diduga masih berdomisili di Kabupaten Malang.
Dari penelusuran Jatimhariini.co.id Malang Raya, Sintya Wulan Sari dimakamkan di rumah keluarganya di Desa Talangrejo, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Kemudian ditemukan fakta memang Sintya Wulan Sari pernah tergabung sebagai atlet sepatu roda dari Kabupaten Malang dari tahun 2017 hingga 2018.
“Iya Almarum Wulan memang pernah terdaftar sebagai atlet sepatu roda di Kabupaten Malang di tahun 2017 hingga 2018 dan sempat mengikuti beberapa kejuaraan mewakili Kabupaten Malang,” ungkap salah satu orang di tim Binpres Perserosi Kabupaten Malang saat dikonfirmasi pada selasa (28/6/2022).
“Tapi gak tau kenapa , sejak dilatih dengan Agus Tanri Dinhara (pelatih khususnya Wulan), sejak saat itu tanpa alasan yang jelas tiba-tiba Wulan tidak mau dilatih siapapun kecuali Pak Agus ini, dan di Kabupaten Malang pelatihnya bukan dia (Agus), akhirnya dia (Wulan) mengundurkan diri dari Perserosi Kabupaten Malang,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika Wulan di tahun 2018 kemudian mengundurkan diri, dan ikut mengikuti pelatih pribadinya itu yang kebetulan dikontrak oleh Perserosi Kabupaten Lumajang. Wulan juga ikut pindah KK di Lumajang.
“Dan untuk keluarganya hingga saat ini ada di Malang, tapi untuk KK (Kartu Keluarga)nya ikut Lumajang,” pungkasnya. (adi/fit)